WISATA GUNUNG TANGKUBAN PERAHU Lengkap dengan Harga Tiket

GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

Wisata gunung tangkuban perahu bandung (dieja Tangkuban Parahu dalam dialek Sunda lokal) adalah sebuah stratovolcano 30 km sebelah utara dari kota Bandung, ibukota provinsi Jawa Barat, Indonesia. Meletus pada tahun 1826, 1829, 1842, 1846, 1896, 1910, 1926, 1929, 1952, 1957, 1961, 1965, 1967, 1969, 1983, dan 2013. Ini merupakan daya tarik wisata yang populer di mana wisatawan bisa berjalan kaki atau naik ke tepi kawah untuk melihat mata air panas dan mendidih lumpur dari dekat, dan membeli telur yang dimasak pada permukaan yang panas. Bersama dengan Gunung Burangrang dan Bukit Tunggul, itu adalah sisa dari Gunung Sunda purba setelah letusan plinian menyebabkan kaldera runtuh.

Gn. Tangkuban Perahu

Pada bulan April 2005 Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan peringatan, melarang pengunjung dari naik gunung berapi. “Sensor di lereng dua gunung – Anak Krakatau di ujung selatan Pulau Sumatera dan Tangkuban Perahu di Jawa – dijemput peningkatan aktivitas vulkanik dan membangun dari gas, kata vulkanologis pemerintah Syamsul Rizal”. Pada sisi utara gunung adalah Death Valley, yang namanya berasal dari sering akumulasi gas beracun.

 

Erupsi Sejarah  

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2001 menetapkan bahwa Tangkuban Perahu telah meletus sedikitnya 30 kali dalam 40.750 tahun-tahun sebelumnya. Studi dari lapisan tephra dalam 3 km dari kawah mengungkapkan bahwa dua puluh satu orang letusan minor dan sisanya sembilan yang letusan besar. Letusan yang terjadi sebelum sekitar 10.000 tahun yang lalu adalah magmatik / phreatomagmatic. Letusan yang terjadi setelah 10.000 tahun yang lalu adalah freatik “. Gunung berapi ini meletus baru-baru ini 5 Oktober 2013.    Legenda  Cerita ini mengisahkan “Dayang Sumbi”, keindahan yang tinggal di Jawa Barat. Dia membuang anaknya “Sangkuriang” karena ketidaktaatan, dan di kesedihannya diberikan kekuatan awet muda oleh para dewa. Setelah bertahun-tahun di pengasingan, Sangkuriang memutuskan untuk kembali ke rumahnya, lama setelah dua sudah lupa dan gagal untuk mengenali satu sama lain. Sangkuriang jatuh cinta dengan Dayang Sumbi dan berencana untuk menikahinya, hanya untuk Dayang Sumbi untuk mengenali tanda lahir nya sama seperti ia hendak pergi berburu. Untuk mencegah pernikahan dari mengambil tempat, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membangun sebuah bendungan di Citarum sungai dan membangun perahu besar untuk menyeberang sungai, baik sebelum matahari terbit. Sangkuriang bermeditasi dan memanggil makhluk raksasa-seperti mitos -buto raksasa ijo atau hijau untuk melakukan penawaran. Dayang Sumbi melihat bahwa tugas hampir selesai dan meminta pekerja untuk menyebarkan kain sutra merah di sebelah timur kota, untuk memberikan kesan sunrise yang akan datang. Sangkuriang tertipu, dan setelah percaya bahwa ia telah gagal, menendang bendungan dan perahu yang belum selesai, mengakibatkan banjir parah dan penciptaan Tangkuban Perahu dari lambung kapal. Tujuan Liburan

Kota Bandung tak hanya tentang fashion dan kuliner, ada hal menarik lain dari kota ini. Jika Anda bosan dengan suasana perkotaan Bandung, maka coba nikmati wisata alamnya. Anda bisa datang ke salah satu tempat wisata yang paling ramai dan paling populer dikunjungi di Bandung yaitu Gunung Tangkuban Perahu.

 

Gunung Tangkuban Perahu merupakan sebuah gunung aktif di Bandung Utara, tepatnya di Cikole, Lembang, atau sekitar 20 km dari pusat kota Bandung. Letusan terakhir gunung ini tercatat pada tahun 2013 namun meski begitu, gunung ini masih relatif aman untuk dikunjungi.

 

Beberapa tanda aktifnya gunung ini adalah adanya gas belerang dan juga sumber air panas yang mengalir di kaki gunung, misalnya di Ciater. Jika berkunjung ke gunung ini, Anda sangat disarankan membawa masker penutup mulut untuk menghindari bau gas belerang yang tajam.

Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian 2.084 di atas permukaan laut atau sekitar 6.873 kaki. Suhu di gunung ini adalah 17 derajat Celcius pada siang hari dan dapat mencapai 2 derajat Celcius pada malam hari. Karena suhunya yang dingin, pada saat berkunjung ke tempat wisata ini jangan lupa untuk membawa sweater dan jaket Anda.

 

Tak seperti gunung berapi lainnya, puncak Gunung Tangkuban Perahu ini berbentuk memanjang dan mirip sebuah perahu yang terbalik. Pada lereng gunung juga terdapat hamparan perkebunan teh yang membuat Anda ingin berlama-lama menikmati keindahannya.

Tempat wisata yang satu ini juga seringkali dijadikan lokasi pemotretan untuk foto prewedding, iklan komersil dan juga pengambilan gambar untuk film.

Jika Anda belum puas menikmati keindahan Gunung Tangkuban Perahu dalam satu hari, Anda juga bisa bermalam dan melanjutkan keesokan harinya. Di sekitar gunung ini banyak terdapat hotel yang bisa Anda gunakan untuk menginap, mulai dari yang mengenakan tarif terjangkau sampai hotel mahal dengan kualitas pelayanan terbaik.

 

Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Seperti kebanyakan gunung di Indonesia yang memiliki cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi, Gunung Tangkuban Perahu juga memiliki sebuah cerita yang dipercaya sebagai asal usul terbentuknya gunung ini. Cerita Sangkuriang dan Dayang Sumbi tentunya sudah tak asing bagi sebagian besar orang.

Diceritakan pada zaman dahulu kala, hidup seorang perempuan yang cantik jelita bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi sudah diketahui oleh banyak orang. Dayang Sumbi hidup berdua dengan anaknya yang bernama Sangkuriang di sebuah hutan belantara. Dayang Sumbi sangat menyayangi Sangkuriang dan mereka hidup bahagia bersama seekor anjing kesayangannya, si Tumang, yang sebenarnya adalah ayah dari Sangkuriang.

Suatu hari, Sangkuriang membuat sebuah kesalahan. Sangkuriang pergi berburu rusa bersama si Tumang. Sampai sore hari, Sangkuriang tidak mendapatkan rusa seekor pun. Sangkuriang takut akan mengecewakan ibunya. Akhirnya, ia memutuskan untuk membunuh si Tumang dan membawa dagingnya pulang ke rumah.

Di rumah, Dayang Sumbi segera memasak daging yang dibawa anaknya pulang. Setelah makan, barulah ia menyadari ketidakberadaan si Tumang. Sangkuriang akhirnya mengaku bahwa daging yang mereka makan adalah si Tumang. Dayang Sumbi luar biasa marah pada Sangkuriang. Ia melemparkan sebuah batu sampai mengenai kepala anaknya dan mengusirnya pergi.

Dayang Sumbi kemudian menyesal telah mengusir anak kesayangannya. Kemudian ia berdoa agar diberi umur yang panjang dan awet muda agar bisa bertemu dengan anaknya kembali. Setelah beberapa tahun, mereka berdua bertemu kembali. Dayang Sumbi masih muda dan semakin cantik, sedangkan Sangkuriang telah tumbuh dewasa dan tampan. Singkat cerita, mereka berdua jatuh cinta.

Pada suatu hari, Sangkuriang mengatakan ingin menikahi Dayang Sumbi. Di saat yang sama, perempuan itu melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menyadari bahwa ia adalah anaknya yang telah lama pergi. Dayang Sumbi kemudian mencari cara agar mereka tak jadi menikah.

Setelah meminta petunjuk, Dayang Sumbi kemudian mengajukan syarat pada Sangkuriang. Pemuda itu harus bisa membuat danau dan perahu dalam semalam agar keesokan harinya mereka bisa berkeliling danau berdua.

 

Menjelang pagi, danau dan perahu yang dibuat Sangkuriang hampir selesai, Dayang Sumbi pun khawatir dan berdoa agar matahari segera terbit. Doanya terkabul, matahari terbit dan Sangkuriang belum berhasil menyelesaikan perahunya. Karena marah, Sangkuriang lantas menendang perahu setengah jadi tersebut ke tengah danau. Perahu mendarat dalam posisi terbalik. Perahu itulah yang kemudian disebut sebagai Gunung Tangkuban Perahu.

Jika dilihat dari kejauhan, Gunung Tangkuban Perahu memang berbentuk mirip dengan perahu yang terbalik.

Letusan gunung yang terjadi menyebabkan munculnya kawah-kawah di sekitar gunung ini. Dari beberapa kawah yang dimiliki, ada tiga kawah yang paling terkenal di Gunung Tangkuban Perahu antara lain: Kawah Ratu.Kawah Upas, dan Kawah Domas.

 

  1. Kawah Ratu
Kawah Ratu

Kawah Ratu merupakan kawah terbesar dari ketiga kawah yang paling terkenal di Gunung Tangkuban Perahu. Untuk menuju ke kawah ini, Anda bisa menggunakan mobil pribadi maupun mobil sewaan di lokasi yang akan mengantarkan Anda sampai ke Kawah Ratu. Jalan menuju ke kawah tidaklah sulit, sehingga banyak wisatawan yang datang.

Kawah Ratu dapat dilihat dari dataran yang lebih tinggi dengan pagar pembatas dari kayu untuk keselamatan wisatawan. Pemandangan yang cantik bisa Anda saksikan di sini. Tanah di sekitar kawah umumnya berwarna putih dengan batu-batu berwarna kekuningan karena kandungan belerang. Selain itu juga Anda bisa melihat asap yang mengepul dari kawah.

Di sekitar lokasi terdapat banyak toko kecil yang menjual berbagai suvenir seperti topi, syal, sarung tangan, masker dan juga berbagai kerajinan dari kayu. Tak hanya suvenir, ada juga warung makan yang menjual mie rebus dan teh hangat atau ketan bakar yang merupakan makanan khas Lembang. Untuk berkeliling, selain dengan berjalan kaki, Anda juga bisa menunggang kuda.

 

  1. Kawah Upas
Kawah Upas

Kawah Upas berada di sebelah Kawah Ratu. Untuk mencapainya, Anda harus melalui jalan terjal dan berpasir. Mungkin hal ini yang membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini lebih sedikit bila dibandingkan dengan Kawah Ratu. Selain itu, Kawah Upas juga lebih kecil dan lebih dangkal.

 

  1. Kawah Domas
Kawah Domas

Kawah Domas berada di dataran yang lebih rendah dari Kawah Ratu. Tidak seperti di Kawah Ratu yang hanya diperbolehkan melihat dari kejauhan dan dibatasi pagar kayu, di Kawah Domas, Anda bisa melihat lebih dekat. Bahkan Anda juga bisa melakukan pengujian panasnya kawah dengan merebus telur di sini. Menarik bukan?

Jika Anda ingin mengunjungi Kawah Domas di atas jam empat sore, maka Anda harus menyewa seorang pemandu demi alasan keselamatan.

Selain tiga kawah tersebut, ada lagi yang menarik dari Gunung Tangkuban Perahu, yaitu Pohon Manarasa. Pohon yang banyak tumbuh di sekitar tempat wisata ini mempunyai daun berwarna merah dan jika dimakan rasanya mirip dengan daun jambu. Menurut warga sekitar, daun pohon ini bisa mengobati diare. Uniknya, mereka juga percaya bahwa daun ini juga bisa membuat awet muda. Dayang Sumbi dipercaya selalu makan daun ini, sehingga ia tetap cantik dan awet muda.

 

Lokasi Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu berlokasi di Jawa Barat, tepatnya di Cikole, Lembang, Bandung Utara.

Map Gunung Tangkuban Perahu

 

 

Transportasi ke Gunung Tangkuban Perahu

 

Salah satu hal yang menarik dari Gunung Tangkuban Perahu adalah diperbolehkannya kendaraan masuk dan naik sampai ke kawasan kawahnya dan tersedianya lahan parkir yang cukup luas untuk kendaraan Anda. Hal ini tidak banyak terjadi di gunung-gunung lain di Indonesia yang menjadi tempat wisata. Jika menggunakan kendaraan pribadi, ada dua rute yang bisa Anda pilih:

Keluar pintu tol Pasteur menuju ke Jalan Dr. Djunjunan – Pasirkaliki – Sukajadi – Setiabudi – Lembang – Gunung Tangkuban Perahu.
Keluar pintu tol Padalarang menuju arah Cimahi – belok kiri ke arah Jalan Kolonel Masturi – sampai pertigaan Jalan Raya Lembang, belok kiri – Gunung Tangkuban Perahu.

Sedangkan jika menggunakan kendaraan umum, berikut rute yang bisa Anda pilih:
Dari Terminal Leuwi Panjang (Bandung) – naik bus jurusan Bandung-Indramayu – turun di pertigaan gerbang Gunung Tangkuban Perahu.
Dari Stasiun Hall (Bandung) – naik angkot jurusan Stasiun Hall-Lembang – turun di perempatan (Lembang – Maribaya – Tangkuban Perahu) – naik angkot jurusan Lembang-Cikole – turun di pinggir kawah Gunung Tangkuban Perahu.

 

Harga Tiket Masuk G.Tangkuban Perahu

1.                 TARIF HARI KERJA
Jenis Jasa Wisata Tarif
·         Pengunjung Nusantara Rp20.000
·         Pengunjung Mancanegara Rp200.000
·         Kendaraan Roda 2 (Motor) Rp12.000
·         Kendaraan Roda 4 (Mobil) Rp25.000
·         Kendaraan Roda 6 (Bus) Rp110.000
·         Sepeda Rp7.000

 

2.                 TARIF HARI LIBUR
Jenis Jasa Wisata Tarif
·         Pengunjung Nusantara Rp30.000
·         Pengunjung Mancanegara Rp300.000
·         Kendaraan Roda 2 (Motor) Rp17.000
·         Kendaraan Roda 4 (Mobil) Rp35.000
·         Kendaraan Roda 6 (Bus) Rp150.000
·         Sepeda Rp10.000

 

3.                 Jasa Angkutan Wisata Ontang Anting/Shuttle Bus
·         Jayagiri – Kawah Ratu (PP)  

Rp7.000

4.                 Untuk Biaya Pengamanan + Kebersihan
Jenis Kegiatan Tarif Jasa Wisata
·         Foto Pernikahan Rp500.000 /hari
·         Shooting Video Individu/company Rp800.000 /hari
·         Shooting acara komersil Rp2.000.000 /hari
Rp1.800.000 > 1 hari/hari
·         Jawa Wisata Stand 4×4 m Rp500.000 /hari
·         Umbul-umbul Rp30.000 /hari
·         Spanduk Rp50.000 /hari
Baliho Rp100.000 /hari

 

 

 

 

Scroll to Top